sumber : desainrumahimpian.com |
Rumah ramah lingkungan, sebenarnya bukan "latah" ikutan tren saat ini. Sebenarnya mimpi punya rumah ramah lingkungan sudah lama saya impikan, tepatnya sejak saya masih duduk di bangku kuliah. Karena dalam pemikiran saya, rumah ramah lingkungan dapat memberikan kesejukan hati bagi setiap penghuninya. Nah pengen tau detail rumah ramah lingkungan impianku, yuks mari kita mulai ;).
Pertama-tama, rumah paling tidak mempunyai halaman, walaupun ukurannya tidak besar. Di halaman rumah ini, aku ingin menanam berbagai macam tanaman hias dan sayuran, serta tanaman obat keluarga (toga). Nantinya jika aku membutuhkan obat, bumbu dapur, atau sayuran cukup memetik dari halaman sendiri. Untuk perawatannya cukup menggunakan pupuk kandang dan kompos, sehingga aman dari pestisida. Sedangkan untuk sisa tanah yang ada, aku buat lubang biopori yang berfungsi sebagai sumur resapan sebagai salah satu bentuk melestarikan air tanah.
Pertama-tama, rumah paling tidak mempunyai halaman, walaupun ukurannya tidak besar. Di halaman rumah ini, aku ingin menanam berbagai macam tanaman hias dan sayuran, serta tanaman obat keluarga (toga). Nantinya jika aku membutuhkan obat, bumbu dapur, atau sayuran cukup memetik dari halaman sendiri. Untuk perawatannya cukup menggunakan pupuk kandang dan kompos, sehingga aman dari pestisida. Sedangkan untuk sisa tanah yang ada, aku buat lubang biopori yang berfungsi sebagai sumur resapan sebagai salah satu bentuk melestarikan air tanah.
Selanjutnya, memasuki rumah tentu saja ada teras, teras ini nantinya juga berfungsi sebagai ruang tamu. Lhoo koq bisa?? Pelit banget. Pasti kebanyakan orang bakal berpikiran seperti itu hehehehe. Bukan masalah pelit, ini sebagai sarana efisiensi saja. Coba kalau pas ada tamu dan cuaca sedang panas-panasnya, kebayangkan daripada hidupin pendingin ruangan, kalau di teras tinggal menikmati angin sepoi-sepoi. Nah lanjut lagi yaa. Berhubung di dalam rumah tidak ada ruang tamu, maka ruang tamu dialih fungsikan menjadi ruang keluarga. Untuk rumah yang pasti harus punya cukup banyak ventilasi dan jendela donkk. Supaya sirkulasi udara lancar, rumah sejuk dan terang, jadi tidak perlu menggunakan pendingin udara atau menyalakan lampu di siang hari. Begitu malam menjelang baru lampu mulai dinyalakan, jangan salah lampunya pun juga lampu LED yang hemat energi. Dan untuk perkakas rumah, aku ingin menghindari penggunaan perabotan yang cukup menyita ruangan, alangkah baiknya kalau perabotan rumah bisa berfungsi dengan baik fungsinya daripada hanya jadi pajangan.
Buat konstruksi rumahnya, aku juga ingin menghindari penggunaan kayu untuk konstruksi atap diganti dengan baja ringan, kusen dan pintu pun juga akan menggunakan pvc. Lalu untuk atapnya menggunakan atap yang ringan (seperti yang ada di iklan itu lho..), selain itu meminimalisir penggunaan kayu demi penyelamatan hutan, sekaligus juga dapat meminimalkan resiko jika terjadi bencana alam , misalnya gempa bumi kita tidak perlu takut tertimpa genteng. Di samping itu tak lupa juga, saluran air yang ada di atap, nanti diresapkan ke tanah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar